MENTOK – Warga Kampung Ulu Kelurahan Tanjung Kecamatan Mentok Bangka Barat mengeluhkan keberadaan kolam retensi yang disebut mampu mengurangi banjir, ternyata tidak sepenuhnya benar. Dalam musim hujan kali ini, Kampung Ulu sudah empat kali terendam banjir karena air sungai meluap.
Masyarakat semakin resah karena intensitas hujan dalam beberapa hari terakhir cukup tinggi. Bahkan pada kali keempat banjir masuk ke perkampungan, tinggi air sudah mencapai setinggi dada orang dewasa.
Hujan yang mengguyur tanpa henti sejak sore hingga malam, Rabu (17/1) lalu tidak hanya membuat Kampung Ulu dan Pasar Mentok di Kelurahan Tanjung yang terendam air tapi Kampung Ciulong di Kelurahan Sungai Daeng.
Ketinggian air di Kampung Ulu sempat mencapai kurang lebih satu meter, atau setinggi dada orang dewasa. Sementara di area Pasar Mentok depan Masjid Jamik ke arah Percetakan Parahyangan, ketinggian air sepaha orang dewasa.
Tim Gabungan BPBD, Pol PP, TNI/Polri dan Basarnas pun turun ke titik banjir di Kampung Ulu.
Menurut Kepala BPBD Bangka Barat Ahmad Nursandi, air mulai naik sekitar pukul 20.00 WIB. “Ketinggian air tadi sempat setinggi pinggang orang dewasa, ini sudah berangsur surut cuma kita siaga karena masih hujan,” kata Sandi.
Titik banjir dimulai dari Kampung Ciulong, Kampung Ulu dan Pasar Mentok dekat Masjid Jamik dan Warung Kopi Toto. Menurut Sandi, di Kampung Ciulong terdapat 9 rumah yang terdampak, sedangkan di Kampung Ulu 5 Kepala Keluarga (KK) diungsikan.
“Kalau tadi ada warga 5 KK tadi itu sudah kita arahkan untuk dievakuasi, karena tidak mungkin mereka menginap di sini. Barang-barangnya sudah kita pindahkan ke tempat yang lebih tinggi dan mereka sudah dievakuasi,” terangnya.
Tim Gabungan masih akan bersiaga di lokasi banjir, mengingat hujan hingga malam ini tidak kunjung berhenti. “Kita siagakan juga perahu karet dan peralatan safety ini kita sudah siap-siap kalau memang memungkinkan dibutuhkan kita akan membuka dapur umum,” imbuhnya.
Menyoal banjir masih saja terjadi padahal sudah ada kolam retensi dan air laut sedang tidak pasang, Sandi mengatakan hal itu akan dianalisa terlebih dahulu dengan pihak – pihak yang berkompeten.
Kapolres Perintahkan Anggota
Sementara itu, Kapolres Bangka Barat AKBP Ade Zamrah memerintahkan personel Sat Polairud untuk memantau dan mengevaluasi masyarakat terkena dampak banjir di Kampung Ulu Kecamatan Mentok.
Pantauan dilapangan sejumlah personel Sat Polair Polres Bangka Barat mendatangi lokasi banjir dengan membawa kendaraan multifungsi SAR seperti perahu karet dan water treatment.
“Saya telah meminta anggota Polairud untuk memantau kondisi banjir, jika ada warga yang membutuhkan agar segera di evaluasi. Ini sebagai bentuk Polri hadir ditengah mayarakat yang membutuhkan,” kata Ade.
Selain anggota kepolisian, di loaksi juga terlihat anggota Kodim Bangka Barat, Satpol PP, Basarnas dan anggota Masyarakat lainnya. (SK/GAMESBABEL)