LUBUK BASUNG – Bencana alam akibat hidrometeorologi basah terjadi di sejumlah wilayah di Kabupaten Agam. BPBD setempat mencatat ada lima titik lokasi longsor yang terjadi dan dua titik lokasi pohon tumbang akibat angin kencang.
Lokasi longsor tersebut di antaranya terletak di dua titik Matur dan dua titik di Ampek Koto. Sedangkan untuk pohon tumbang terjadi di dua titik di Kecamatan Lubuk Basung. Tanah longsor dan angin kencang mengakibatkan tertutupnya akses jalan serta mengenai atap rumah.
Untuk saat ini tim BPBD Kabupaten Agam terus meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaannya akan datangnya bencana hidrometeorologi basah. BPBD setempat pun sudah melakukan penanganan di sejumlah lokasi tersebut bersama tim gabungan mulai dari pembersihan material longsoran dan penebangan pohon tumbang yang menutup jalan serta menimpa rumah warga.
Sementara itu, banjir susulan yang menimpa Jorong Sungai Rangeh Nagari Bayua, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Senin (25/12), menyebabkan sebanyak 17 warga dari tujuh kepala keluarga harus mengungsi ke Kantor Wali Nagari.
Relawan MDMC Agam, Efri Deswanto, menjelaskan, sesuai data di posko nagari Bayur, banjir tersebut dipicu tingginya intensitas hujan di daerah tersebut sehingga 12 unit rumah mengalami rusak ringan. “Dampak lainnya terjadi kerusakan lahan pertanian mencapai 50 hektar sawah dan kolam pembibitan ikan,” katanya.
Pihaknya menghimbau masyarakat di daerah bencana sekitar wilayah rawan banjir agar berhati-hati dan waspada mengingat curah hujan masih cukup tinggi. Kondisi yang terjadi akibat hujan instensitas lebat, beberapa daerah tergenang air dan akses jalan Provinsi terendam banjir dengan ketinggian sekitar 50 cm.
Paska banjir sebagian masyarat sudah mulai kembali ke rumah, penerangan sudah normal oleh PLN. Adapun kebutuhan mendesak berupa logistik, air bersih, kebutuhan makanan dan alat kebersihan serta peralatan medis lainnya. (*)
Sumber hariansinggalang.id
17 Warga Mengungsi Akibat Banjir Susulan di Tanjung Raya Agam
