PANGKALPINANG (realita.news) – Penjabat Walikota Pangkalpinang, Lusje Anneke Tabalujan mengatakan merujuk kepada rilis Badan Pusat Statistik, hari ini, menunjukkan inflasi di Kota Pangkalpinang dapat terkendali.
“Terima kasih BPS telah merilis data terbaru dan dengan data yang akurat ini kami bisa memberikan treatment dari OPD terkait jika terjadi kenaikan pada bahan bahan tertentu,” ucap Lusje data yang baru di rilis BPS Pangkalpinang, Senin (1/7/2024).
Menurut Pj Walikota, dengan kolaborasi bersama BPS ini pihaknya dapat melakukan langkah-langkah yang sesuai dan OPD akan bekerja agar pembangunan di Pangkalpinang berjalan sesuai kebijakan.
“Data yang dirilis sangat dibutuhkan masyarakar agar tahu inflasi kita seperti apa. Ini juga akan menjadi evaluasi bagi pemerintah daerah,” tuturnya.
Sebelumnya, Kepala BPS Kota Pangkalpinang, Dewi Savitri saat konferensi pers di kantornya, mengatakan Inflasi tahunan di Kota Pangkalpinang Juni 2024 sebesar 1,78 persen (year on year/y-on-y) dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 104,90. Sementara untuk inflasi month to month (m-to-m) sebesar 0,19 persen.
Dewi membeberkan, penyumbang utama inflasi Juni 2024 secara m-to-m ini dikarenakan kelompok makanan, minuman dan tembakau dengan andil 0,16 persen dan kelompok transportasi dengan andil 0,08 persen. “Komoditas penyumbang utama inflasi pada kelompok tersebut yakni angkutan udara dan cabai merah,” kata Dewi.
Begitu pun penyumbang utama inflasi Juni 2024 secara y-on-y adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan andil 0,16. Untuk komoditas penyumbanh utama yakni beras, sigaret kretek mesin (SKM) dan cabai merah.
Inflasi y-on-y karena kenaikan harga ditunjukkan dengan naiknya indeks di hampir seluruh kelompok pengeluaran. Meliputi kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 3,95 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,14 persen.
Begitu pun dengan kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,06 persen, kelompok kesehatan sebesar 9,39 persen dan kelompok transportasi sebesar 2,94 persen.
Selain itu kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,24 persen, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,40 persen, kelompok pendidikan sebesar 0,59 persen, serta kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,29 persen.
Dewi melanjutkan, sementara untuk kelompok yang mengalami deflasi y-on-y atau penurunan indeks yaitu kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 1,00 persen dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 1,63 persen. (ira)
Sumber Diskominfo
Data BPS Juni 2024, Inflasi Kota Pangkalpinang Terkendali
