OSAKA – Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, mengapresiasi keberhasilan promosi budaya Paviliun Indonesia di Expo 2025 Osaka, Jepang, yang telah mencatat lebih dari 3,5 juta pengunjung.
Partisipasi Indonesia dalam ajang internasional yang telah berlangsung selama 6 bulan dan melibatkan 158 negara ini memperluas promosi budaya, memperkuat pertukaran budaya, dan menjalin kolaborasi yang lebih strategis antar bangsa.
Dalam kunjungannya pada Jumat (10/10/2025), Menbud menyerahkan hadiah simbolis kepada pengunjung paviliun ke-3.500.000, berupa tiket perjalanan ke Bali bagi 2 orang pemenang untuk menjelajahi langsung budaya Indonesia.
“Ini bahkan melampaui target awal pengunjung yakni 2,8 juta, menandai tingginya antusiasme masyarakat dunia terhadap kebudayaan Indonesia,” ujarnya.
Selama enam bulan penyelenggaraan, Kementerian Kebudayaan berperan aktif dalam mendukung promosi budaya dan memperkuat paviliun sebagai etalase diplomasi budaya Indonesia, melalui dukungan partisipasi pelaku budaya dan berbagai penampilan tari, pencak silat, musik tradisi seperti talempong dan tarawangsa, teater, wastra, serta pameran kriya dan gastronomi yang memperkenalkan keberagaman budaya nusantara kepada dunia.
Paviliun Indonesia yang mengusung tema “Nature, Culture, Future” berlandaskan filosofi Tri Hita Karana atau harmoni antara manusia, alam, dan nilai spiritual, menjadi representasi keseimbangan antara warisan budaya, kreativitas, dan inovasi masa depan.
Menbud menegaskan bahwa keberhasilan Paviliun Indonesia menjadi bukti bahwa budaya adalah kekuatan diplomasi dan pendorong pembangunan berkelanjutan.
“Paviliun ini mencerminkan bagaimana budaya, inovasi, dan kerja sama lintas sektor dapat membangun citra Indonesia sebagai bangsa yang maju, kreatif, dan berakar kuat pada nilai-nilai budaya,” ujar Fadli.
Expo 2025 Osaka telah berlangsung selama enam bulan dan akan resmi ditutup pada 13 Oktober 2025. Pameran berskala dunia ini melibatkan 158 negara dengan lebih dari 30 juta pengunjung, serta memberikan dampak ekonomi sekitar 3 triliun yen (setara Rp 330 triliun) bagi wilayah Kansai dan sekitarnya.