Example floating
Example floating
INTERNASIONAL

Dua Kecelakaan Pesawat di Penghujung 2024, Azerbaijan Airlines dan Jeju Air

825
×

Dua Kecelakaan Pesawat di Penghujung 2024, Azerbaijan Airlines dan Jeju Air

Sebarkan artikel ini
Foto Pesawat Jeju Air Boeing 737-800 jatuh di Bandara Internasional Muan, Provinsi Jeolla Selatan, Korea Selatan, Minggu 29 Desember 2024.

DUA pesawat dari maskapai penerbangan yang berbeda mengalami kecelakaan di penghujung tahun 2024. Akibat peristiwa itu, diperkirakan lebih 217 penumpang tewas. Kedua kecelakaan itu, menimpa maskapai asal Azerbaijan, yakni Azerbaijan Airlines (AZAL), dan maskapai asal Korea Selatan, Jeju Air.

Azerbaijan Airlines diberitakan mengalami kecelakaan di dekat Kota Aktau, Kazakhstan, Rabu (25/12/2024). Sedangkan. Jeju Air mengalami kecelakaan di Bandara Internasional Muan, Provinsi Jeolla Selatan, Minggu (29/12/2024).

Menurut Pejabat pemadam kebakaran Bandara Internasional Muan kepada AFP, Minggu (29/12/2024),  sebanyak 179 korban tewas akibat kecelakaan itu. “Jumlah tersebut dapat bertambah karena adanya korban yang terluka parah,” ujarnya.

Sedangkan menurut pemberitaan media asal Korea Selatan, Chosun, pesawat penumpang yang membawa 181 orang bertabrakan dengan dinding luar bandara setelah mendarat di Bandara Internasional Muan, Provinsi Jeolla Selatan.

Korea Airports Corporation dan Kantor Pemadam Kebakaran Provinsi Jeolla Selatan menyatakan pada tanggal 29, pesawat Jeju Air nomor penerbangan 7C2216 dari Bangkok, Thailand, bertabrakan dengan dinding luar bandara saat mencoba mendarat di landasan pacu Bandara Internasional Muan sekitar pukul 09:07.

Pesawat tersebut setengah hancur dan terbakar setelah bertabrakan dengan dinding luar landasan pacu. Pesawat yang terlibat dalam kecelakaan tersebut adalah B737-800, dengan total 181 orang di dalamnya, termasuk 175 penumpang dan 6 awak kabin.

“Jumlah korban diperkirakan akan meningkat ketika memasukkan mereka yang berada di bagian depan dan tengah pesawat,” tulis pemberitaan Chosun.

Pesawat Jeju Air nomor penerbangan 7C2216 yang terlibat dalam kecelakaan tersebut berangkat dari Bangkok, Thailand, pukul 01:30 dan dijadwalkan mendarat di Bandara Muan pukul 08:30 waktu setempat.

Namun, pesawat tersebut yang mendekati landasan pacu 1 di Bandara Muan mencoba pendaratan pertama tapi gagal, kemudian melakukan pendaratan kedua setelah melakukan go-around, yang berakhir dengan kecelakaan.

Baca Juga:  Lima Ulama Indonesia yang Pemikirannya Diakui Dunia, Tiga Keturunan Minangkabau

Menurut petugas di lokasi, pesawat yang mencoba pendaratan gagal mengurangi kecepatan saat mencapai ujung landasan pacu, sehingga bertabrakan dengan struktur ujung bandara dan menyebabkan kerusakan pada fuselage, yang menyebabkan kebakaran.

Terungkap bahwa roda pendaratan pesawat, yang berfungsi sebagai roda, tidak terbuka dengan baik, menyebabkan upaya pendaratan perut. Penyebab kegagalan roda pendaratan saat ini diduga karena ‘tabrakan burung’.

Azerbaijan Airlines, 38 Penumpang Tewas