Example floating
Example floating
BUDAYAHEADLINE

‘Festival Malamang’ Tradisi Minangkabau Meriahkan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW

240
×

‘Festival Malamang’ Tradisi Minangkabau Meriahkan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW

Sebarkan artikel ini
Perkumpulan Keluarga Daerah Pariaman Bangka Belitung memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW dengan mendatangkan penceramah kondang dari kampuang halaman, Tuanku Sutan Abdul Hakim. Selain mendengarkan ceramah agama, dalam kegiatan ini juga diadakan Festival Malamang sebagai tradisi kuliner Minangkabau dalam menyambut hari besar Agama Islam. (Foto Saktio)

PANGKALPINANG (realita.news) —  Maulid Nabi Besar Muhammad SAW tahun 2025 diperingati secara meriah di Kota Pangkalpinang. Adalah Perkumpulan Keluarga Daerah Pariaman Bangka Belitung selain mendatangnya penceramah agama dari kampung halaman, perkumpulan perantau Minangkabau ini mengelar ‘Festival Malamang’.

Tradisi Malamang di Pariaman adalah kebiasaan masyarakat Minangkabau untuk memasak makanan bernama lamang (lemang) menggunakan bambu yang dibakar di atas bara api, biasanya saat acara keagamaan seperti peringatan Maulid Nabi, menjelang Idul Fitri dan Idul Adha, serta dalam pesta pernikahan.

Tradisi ini bukan sekadar aktivitas kuliner, melainkan juga berfungsi sebagai sarana mempererat silaturahmi dan kebersamaan, serta menjadi bagian dari identitas budaya masyarakat Padang Pariaman. Hal ini juga terlihat pada kegiatan yang diadakan di Gedung Serba Guna Haji Awi Kelurahan Keramat Rangkui ini Selasa tanggal 30 September 2025 malam.

Tidak hanya warga Bangka Belitung yang berasal dari Padang Pariaman yang hadir mendengarkan siraman Rohani dari  penceramah kondang dari Padang Pariaman, Tuanku Sutan Abdul Hakim, ratusan perantau Minangkabau lainnya datang ke lokasi acara.

Dalam tausiyahnya, Ustad yang membawakan ceramahnya mengunakan Bahasa Minang  mengingatkan warga bahwa Maulid Nabi bukan hanya sebagai tradisi peringatan, tetapi juga sebagai kesempatan untuk meneladani akhlak mulia Rasulullah SAW dalam kehidupan sehari-hari.

Menurut Tuanku Sutan Abdul Hakim, Rasulullah SAW diutus ke dunia sebagai rahmatan lil ‘alamin, pembawa rahmat bagi seluruh alam. Beliau bukan hanya menyampaikan risalah Islam, tetapi juga memberikan teladan nyata tentang akhlak mulia, kejujuran, kesabaran, dan kepedulian sosial.

Baca Juga:  Wagub Babel Terima Audiensi Pengurus FPK

Tinggalkan Balasan