PANGKALPINANG (realita.news) – Aksi unjuk rasa di depan Kantor PT Timah mulai ricuh. Ribuan massa berusaha masuk ke dalam kawasan yang dijaga ratusan personel polisi yang memblokade pintu masuk perkantoran perusahaan pertimahan ini di gerbang utama ini sejak pukul 12.00 WIB, Senin (6/10/2025).
Polisi awalnya menahan para pengunjuk rasa di gerbang utama perusahaan BUMN ini tapi karena jumlah massa yang makin banyak, aparat kemudian menyemprotkan air untuk membubarkan massa. Namun maas hanya bubar sebentar dan kembali menerobos blokade petugas. Aparat kemudian melepaskan beberapa kali tembakan gas air mata untuk membubarkan para massa. Ribuan pendemo yang terkena semprotan air dan gas air mata akhirnya mundur dari posisi awal.
Aksi unjuk rasa ribuan masyarakat penambang yang berasal dari empat kabupaten di Bangka Belitung ini dipicu keresahan resah ditambah sulitnya melakukan aktivitas tambang tanpa payung hukum yang jelas. Aktivitas penambangan rakyat pun kerap diwarnai razia oleh aparat penegak hukum.
Hal ini jelas berdampak langsung terhadap tuntutan ekonomi kehidupan rakyat penambang. Padahal rakyat menginginkan adanya solusi terbaik dari pemerintah sehingga apa yang menjadi tujuan tata kelola pertimahan yang baik selaras dengan keinginan masyarakat penambang.
Terpisah, sebanyak 1599 aparat gabungan, terdiri atas 1.199 personel Polri, 250 personel TNI, serta 150 personel Satpam PT Timah melakukan pengamanan kunjungan kerja Presiden RI Prabowo Subianto ke Kantor PT Timah Tbk. Ribuan personel ini juga sekaligus untuk mengamankannya jalannya aksi damai masyarakat penambang.
Kapolda Temui Massa








