Beberapa isu krusial yang menjadi fokus Rembuk Nasional MAKN 2025 antara lain:
1. Pembentukan Dewan Kerajaan Nusantara – lembaga mitra resmi pemerintah untuk pelestarian adat, tradisi, dan budaya.
2. Perlindungan Tanah Adat dan Tanah Ayat – mendesak pendataan dan perlindungan khusus agar tidak tergerus kebijakan pertanahan.
3. Pengelolaan Aset Kerajaan – mendorong pembentukan badan khusus agar aset bernilai sejarah bisa menjadi sumber ekonomi produktif.
4. Revitalisasi Kebudayaan Fisik dan Non-Fisik – agar warisan kerajaan menjadi bagian nyata dalam kehidupan modern, bukan sekadar simbol masa lalu.
Pemilihan Sragen sebagai tuan rumah dinilai tepat karena letaknya strategis, menghubungkan Solo, Yogyakarta, dan Jawa Timur. Kehadiran puluhan raja diharapkan mampu mendorong pariwisata dan ekonomi lokal. Masyarakat juga mendapat kesempatan menyaksikan langsung prosesi adat, pelantikan, dan diskusi budaya yang sarat nilai edukatif.
Rembuk Nasional MAKN 2025 menghasilkan sejumlah rekomendasi konkret yang akan disampaikan kepada pemerintah pusat.
“Kerajaan-kerajaan Nusantara bukan tinggal nama. Dengan kerja sama pemerintah dan MAKN, warisan budaya akan terus hidup dan bermanfaat bagi Indonesia,” pungkas Eddy Wirabumi. (Bangun)