“Seni tari memberikan peluang bagi siswa untuk menjelajahi dan meresapi berbagai kekayaan seni budaya, memupuk toleransi, dan membangun pengertian antarbudaya,” jelasnya.
Yuniar juga mengapresiasi program Seni Tari Tradisi Masuk Sekolah (ST2MS) yang diinisiasi oleh Dinas pendidikan dan kebudayaan Kota Pangkalpinang. Dia menilai program ini sangat bagus karena telah terbukti mampu menginspirasi banyak pihak terutamanya dalam upaya membangun iklim sekolah yang menyenangkan, mengasyikkan, mencerdaskan, dan menguatkan.
“Program ST2MS diharapkan menciptakan warga dapat sekolah yang dapat mengapresiasi seni budaya yang ada di masyarakat, dan menambah kecintaan kita pada seni tradisi terutamanya tari sambut, sehingga seni tradisi dapat lestari, maju dan berkembang baik di Kota Pangkalpinang bahkan di tingkat internasional,” ujar Yuniar.
Ke depan Yuniar berharap pelestarian seni tradisi ini tidak terhenti sebatas workshop dan lomba tari sambut saja, tapi dilanjutkan dengan seni tradisi lainnya.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pangkalpinang, Erwandy menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan minat bakat peserta didik di bidang seni tari tradisi, menjalin kerja sama sinergi antara sekolah dan seniman, menumbuhkan budaya sekolah yang sehat menyenangkan, mengasikkan dan mencerdaskan. Selain itu untuk membentuk karakter dan membangun sikap kreatif apresiatif dan inovatif peserta didik.
“Kita juga ingin meningkatkan ekosistem sekolah yang peduli terhadap tradisi dengan cara melindungi tradisi kita dengan mengembangkan dan memanfaatkan objek kemajuan Kebudayaan,” tukasnya. (rea)