Example floating
Example floating
SUMBAR

Lima Peladang Tewas Disambar Petir di Sijunjung

261
×

Lima Peladang Tewas Disambar Petir di Sijunjung

Sebarkan artikel ini

SIJUNJUNG — Isak tangis mengiringi pemakaman lima peladang yang tewas tersambar petir di Jorong Bungo Pinang, Nagari Muaro Bodi, Kecamatan IV Nagari, Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat. Kelima warga yang masing masingnya Ade Kurniawan (35), Bruri (44), Hariyanto (37), Hendra Putra (40), dan Ilham Mardatila (20) disambar petir saat berada di satu pondok pada Kamis (21/12/2023) malam.

Menurut Wali Nagari Muaro Bodi, Hendri Yandri, kepada wartawan pada malam kejadian hujan turun sangat lebat disertai petir dan para peladang yang hendak pulang ke kediamannya itu lalu berteduh di salah satu pondok di dekat perkampungan mereka.

“Mereka pulang dari ladang. Karena hujan mereka berteduh di pondok yang gelap. Salah satu dari mereka menghidupkan senter handphone lalu mereka tersembar petir,” ucapnya.

Malam itu, kata Hendri, peladang itu sebenarnya tujuh orang; dua orang lagi yaitu Farel dan Arbi. Kedua selamat dan hanya menderita luka ringan. Merekalah yang melaporkan ke Kepala Jorong untuk minta bantuan. “Farel dan Arbi hanya luka ringan. Mereka yang meminta bantuan hingga kelima orang tersebut segera dibawa ke Puskesmas Muaro Bodi. Tapi nyawa mereka tak bisa tertolong lagi,” pungkasnya.

Pakai Alat Berat

Jenazah Ade Kurniawan (35), Bruri (44), Hariyanto (37), Hendra Putra (40), dan Ilham Mardatila (20) dikebumikan dalam satu liang di tempat permakaman umum Limo Kabau, Jumat (23/12/2023), pukul 13.30 WIB.

Liang tersebut digali menggunakan alat berat. Setelah liang siap, satu per satu jenazah dimasukkan ke dalamnya. Dari lima korban itu, Hendra dan Hariyanto merupakan saudara kandung.

Sang nenek, Ardiati, mengatakan, kelima korban bisa dibilang adalah satu keluarga. Rumah korban meninggal berdekatan ada juga yang bersaudara yakni Hariyanto dan Hendra. Mereka semua warga jorong Koto Tuo.
“Kelima orang tersebut bisa dibilang seperti keluarga karena ada yang sesuku, ipar dan besan, bahkan saudara kandung pun ada,” ujarnya, Jumat seperti dikutip dari Tribunnews.

Kepergian kelima orang itu untuk selamanya membuat warga setempat berduka. Menurut Ardiati, kejadian ini baru pertama kali terjadi di daerahnya. “Baru pertama kali di Muaro Bodi, ada kuburan yang dibuat menggunakan alat berat dan dimasukkan korban dalam lubang yang sama,” ucapnya. (*)

Baca Juga:  Banjir Surut, Warga Diminta Antisipasi Banjir Susulan