MENTAWAI — Bank Indonesia Perwakilan Sumbar kembali mengirimkan uang rupiah sebesar Rp 3 miliar ke daerah 3 T (terdepan, terluar dan terpencil) di Sumbar. Yakni ke Kepulauan Mentawai meliputi Pulau Pagai Selatan, Pagai Utara, Pulau Sipora, Pulau Siberut (Maileppet), Pulau Siberut (Muara Sikabalun).
Pelepasan Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2024 ke Mentawai dengan KRI Cikalang digelar BI Sumbar menggandeng Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) Padang Teluk Bayur, di dermaga Pelabuhan Teluk Bayur, Jumat (19/4).
Tim terdiri dari 15 orang dari Bank Indonesia Sumbar akan mengedarkan uang rupiah ke lima titik di Kepuluan Mentawai dan menarik uang lusuh atau tak layak edar untuk dibawa ke Padang selama sepekan 19-25 April 2024.
Kepala BI Sumbar Endang Kurnia Saputra dalam sambutannya mengatakan, misi ekspedisi ini bukan hanya sekadar mengedarkan uang tapi menjaga kedaulatan NKRI. Pemakaian uang rupiah mutlak di seluruh NKRI.
Adang, sapaan akrabnya menyebutkan, di pulau terluar rawan terjadi pemakaian uang asing. Seperti terjadi di Pulau Sipadan dan Ligitan, peredaran uang rupiah tak sampai ke pulau tersebut. Sehingga dominan peredaran uang asing, sampai akhirnya 2 pulau tersebut lepas dari NKRI. Untuk mengantisipasi hal tersebut makan edukasi pemakaian uang rupiah ke daerah 3T harus terus digencarkan.
Adang menyebutkan, Kepulauan Mentawai termasuk pulau terdepan dan terluar dari wilayah Sumatera Barat dan NKRI. Meskipun jauh di kepulauan, namun transaksi termasuk tinggi mencapai 98 persen karena merupakan daerah tujuan wisata mancanegara.
“Di Mentawai sendiri banyak wisatawan asing yang datang masih menggunakan uang asing untuk bertransaksi di sana. Ini akan kami edukasi di kemudian hari,” ujarnya.