PADANG — Provinsi Sumatera Barat mempunyai 12 kabupaten serta 7 kota dengan ibukota berada di Kota Padang. Sumatera Barat atau disingkat Sumbar adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di Pulau Sumatera dengan ibu kota Padang.
Provinsi Sumatera Barat terletak sepanjang pesisir barat Sumatra bagian tengah, dataran tinggi Bukit Barisan di sebelah timur, dan sejumlah pulau di lepas pantainya seperti Kepulauan Mentawai. Dari utara ke selatan, provinsi dengan wilayah seluas 42.120,00 km² ini berbatasan dengan empat provinsi, yakni Sumatera Utara, Riau, Jambi, dan Bengkulu.
Melansir dari situs quena.id ada 5 Kota Terjorok di Sumatera Barat sebagai berikut:
1. Padang
Kota Padang adalah kota terbesar di pantai barat Pulau Sumatra sekaligus ibu kota provinsi Sumatera Barat, Indonesia. Kota ini adalah pintu gerbang barat Indonesia dari Samudra Hindia.
Secara geografi, Padang dikelilingi perbukitan yang mencapai ketinggian 1.853 mdpl dengan luas wilayah 694,337 km². Lebih dari separuhnya berupa hutan lindung. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2022, kota ini memiliki jumlah penduduk sebanyak 919.145 jiwa.
Dan pada pertengahan tahun 2024, penduduk Padang sebanyak 939.851 jiwa. Padang merupakan kota inti dari pengembangan wilayah metropolitan Palapa. Padang menjadi kota terkotor di Sumatera Barat yang di beberapa wilayahnya dipenuhi dengan sampah.
Meski kota ini memiliki potensi pariwisata besar, namun untuk masalah kebersihan masih belum maksimal. Alasan mengapa menjadi kota terkotor, karena kota yang ada di Sumatera Barat tersebut terdapat tumpukan sampah di tepi jalan, saluran air tersumbat, dan minimnya fasilitas pengelolaan sampah.
Sekretaris Daerah Kota Padang, Andree Algamar mengatakan sisa makanan merupakan jenis sampah yang mendominasi di Kota Padang, Sumatera Barat. Dari 500-600 ton itu, 61,21 persen lebih merupakan sampah sisa makanan yang tidak habis dimakan.
Lebih jauh Andree menyebut, sampah lainnya yaitu sampah daun dan kayu sebanyak 8,4 persen, sampah kertas 6,1 persen, sampah plastik 12,4 persen, dan sampah logam 0,16 persen. Kemudian sampah tekstil 2,9 persen, sampah karet 1,5 persen, sampah kaca 2,4 persen, dan sampah jenis lain 4,9 persen.
2. Bukittinggi
Kota Bukittinggi adalah kota dengan perekonomian terbesar kedua di Provinsi Sumatera Barat, Indonesia. Sebagai enklave dari Kabupaten Agam, kota ini pernah menjadi ibu kota Indonesia pada masa Pemerintahan Darurat Republik Indonesia.
Kota ini juga pernah menjadi ibu kota Provinsi Sumatra dan Provinsi Sumatra Tengah. Kota ini pada zaman kolonial Belanda disebut dengan Fort de Kock dan mendapat julukan sebagai Parijs van Sumatra.
Bukittinggi dikenal sebagai kota perjuangan bangsa dan merupakan tempat kelahiran beberapa tokoh pendiri Republik Indonesia. Di antaranya adalah Mohammad Hatta dan Assaat yang masing-masing merupakan proklamator dan pejabat presiden Republik Indonesia.
Kota Bukittinggi terletak pada rangkaian Pegunungan Bukit Barisan atau sekitar 90 km arah utara dari Kota Padang. Kota ini berada di tepi Ngarai Sianok dan dikelilingi oleh dua gunung yaitu Gunung Singgalang dan Gunung Marapi. Lokasinya pada ketinggian 909–941 mdpl menjadikan Bukittinggi kota berhawa sejuk dengan suhu berkisar antara 16.1–24.9 °C.
Luas Bukittinggi secara de jure adalah 145,29 km², mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 84 tahun 1999. Namun, karena penolakan sebagian masyarakat Kabupaten Agam, luas wilayah secara de facto saat ini adalah 25,24 km².
Yang menjadikan Bukittinggi sebagai salah satu kota dengan wilayah tersempit di Indonesia. Kota Bukittinggi merupakan salah satu pusat perdagangan grosir terbesar di Pulau Sumatra. Pusat perdagangan utamanya terdapat di Pasar Ateh, Pasar Bawah, dan Pasar Aur Kuning.
Dari sektor perekonomian, Bukittinggi merupakan kota dengan PDRB terbesar kedua di Sumatera Barat, setelah Kota Padang. Tempat wisata yang ramai dikunjungi adalah Jam Gadang, yaitu sebuah menara jam yang terletak di jantung kota sekaligus menjadi simbol bagi Bukittinggi.