Example floating
Example floating
SUMBAR

Teh Talua, Minuman Para Bangsawan Minang

296
×

Teh Talua, Minuman Para Bangsawan Minang

Sebarkan artikel ini

PANGKALPINANG (REALITA) – Sumatera Barat dikenal memiliki beragam kuliner lezat dan unik. Bahkan tidak hanya makanan, minuman khas ranah Minang ini pun tidak kalah sedapnya. Salah satu minuman tradisional khas Minang adalah teh talua. Minuman tradisional teh talua atau teh telur ini sangat populer dan digemari.

Teh talua atau teh telur adalah minuman manis khas Sumatera Barat yang dapat dijumpai di lapau, warung tradisional Minangkabau hingga restoran Padang.

Minuman ini berupa teh ditambah gula dan telur yang sudah dikocok serta sedikit perasan jeruk nipis dan ada juga menyertakan tapai. Telur yang digunakan umumnya adalah telur ayam kampung. Namun untuk lebih meningkatkan vitalitas biasanya dipakai teluk itik.

Minuman tradisional Minang ini memiliki cita rasa dan tampilan yang khas. Satu gelas teh talua bisa menghasilkan empat gradasi warna yang disebut ampek lenggek. Pada bagian bawah gelas berisi teh talua, lenggek terbawah, terdapat susu kental manis, lenggek kedua air teh, lenggek ketiga adanya telur yang dikocok, keempat adalah buih dari telur. Bagi yang menyukai, teh yang akan disuguhkan itu juga ditaburi coklat sehingga bisa menjadi lima lenggek.

Kenapa bisa terlihat bertingkat atau balenggek tersebut, ini  terbentuk dari seberapa lama campuran kuning telur, gula dan air diaduk atau dikocok. Selama lama dikocok maka telur tadi akan mengental. Setelah itu barulah ditambah rebusan air teh lalu susu dan kemudian baru ditabur coklat.



Warna ini muncul karena proses pembuatannya yang terbilang cukup unik. Pertama, kuning dan putih telur dipisah. Kemudian, kuning telur dikocok bersama gula hingga berbusa. Setelah berbusa, masukkan teh hitam panas kemudian diberi kental manis dan perasan jeruk nipis.

Teh talua ini mempunyai cita rasa yang manis dan lezat. Meski menggunakan kuning telur mentah, tidak ada rasa dan sensasi amis sedikit pun dalam minuman tradisional ini. Teh talua juga dipercaya memiliki beragam khasiat bagi tubuh. Kuliner Minangkabau ini dipercaya dapat menambah energi, sehingga tidak mudah lelah.

Teh talua dapat dinikmati kapan saja, baik pagi, siang, ataupun malam hari. Namun, masyarakat Sumatera Barat biasanya mengonsumsinya pada pagi dan malam hari.
Sebab, cita rasa teh talua yang khas dapat memberikan kehangatan, sehingga lebih cocok dikonsumsi saat malam tiba. Dulunya, Teh Talua hanya diminum oleh saudagar kaya di Minangkabau.
Namun, saat ini siapapun bisa menikmati kehangatan teh tradisional ini. Ada banyak kedai teh yang menjajakan minuman ini, tidak terkecuali di perantauan.

Teh Talua di Pangkalpinang

Khusus di Pangkalpinang sebagai pusat pemerintahan Provinsi Bangka Belitung minuman khas Minang ini bisa dinikmati. Banyak warung makanan Khas Minangkabau atau lebih dikenal dengan Warung Padang, tersedia minuman ini, terutama Warung Padang tergolong besar seperti Restoran Pagi Sore, RM Simpang Kubang. RM Minang Baru dan lainnya.

Namun bagi para perantau Minang yang kesehariannya lebih banyak berjualan di pasar, malam hari mereka akan nongkrong di warkop Minang yang biasanya menyediakan sate. Nah di warkop ini selain sate, minuman utama yang disediakan adalah Teh Talua selain kopi dan susu kental manis.

Di warung ini parantau Minang tersebut berkumpul, bercengrama dan tidak jarang duduk bersama mengelar permainan anak nagari yang sering disebut ba koa atau main domino. Biasanya warkop seperti ini baru buka pukul 16.00 sore sampai pukul 23.00 malam.

Banyak pilihan warung Padang yang menyedikan Teh Talu ini di Kota Padang. Mulai dari Ikose, Warkop Barecho, Sate Sutan Mudo, Sate Uni An, Sate Mak Tuah dan Warung Jamu Midun serta warung lainnya. Harga teh talua cukup murah dan ramah di kantong, berkisar Rp10.000 sampai Rp15.000. (repli)

Dari Berbagai Sumber

Baca Juga:  10 Nagari di Sumbar Berstatus Masih Tertinggal