Example floating
Example floating
HEADLINE

Ratusan Rumah Warga Kerinci dan Sungai Penuh Terendam Banjir

289
×

Ratusan Rumah Warga Kerinci dan Sungai Penuh Terendam Banjir

Sebarkan artikel ini
Kondisi banjir di Kota Sungai Penuh (Foto: Dok. @anggi.gstwn)

REALITA, Sungai Penuh – – Ratusan rumah warga Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh, Provinsi Jambi terendam banjir luapan air Sungai Batang Merao, Senin (1/1/2024) akibat hujan dengan intensitas tinggi di daerah itu, selama beberapa hari terakhir.

Informasi yang didapatkan, ada empat Kecamatan yang terendam banjir di Kabupaten Kerinci yaitu Kecamatan Depati Tujuh, Kecamatan Siulak, Siulak Mukai, Air Hangat dan Setinjau laut. Ribuan warga dari keempat desa ini telah mengungsi ke lokasi yang lebih tinggi.

Untuk kota Sungai Penuh rumah-rumah warga terendam dengan kedalaman air hingga 50 cm. Seperti di desa Tanjung Kecamatan Hamparang Rawang, Kecamatan Tanah Kampung, Kecamatan Depati Tujuh, Kecamatan Siulak dan beberapa wilayah lainnya.

Selain rumah yang terendam, sekolah di beberapa kecamatan juga dilanda banjir bahkan jalan raya yang biasa dilalui warga pun sudah seperti sungai. Kendaraan terpaksa didorong warga karena tingginya permukaan air.

Amir salah seorang warga Depati Tujuh mengatakan banjir terjadi, akibat meluapnya Sungai Batang Merao dan intensitas hujan di Hukum sangat tinggi. “Ini merupakan banjir keempat di bulan Desember 2023 dan ini banjir yang terparah, semalam air sudah sampai ke paha orang dewasa,” katanya.

17 Ribu Jiwa Terdampak

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat sebanyak 3 Kecamatan di Kota Sungai Penuh Jambi tergenang oleh banjir sebanyak 17 ribu jiwa terdampak banjir tersebut.

“Tiga kecamatan yang tergenang banjir itu ada di Kecamatan Hamparan Rawang, Kecamatan Tanah Kampung dan Kecamatan Kotobaru. Tetapi kecamatan yang paling parah terdampak banjir yakni di Kecamatan Hamparan Rawang,” kata Kalaksa BPBD Kota Sungai Penuh Jambi, Evandrianto, Minggu (31/12/2023).

Banjir yang menggenangi itu seperti yang dilansir detiksumbagsel merupakan banjir cukup parah di akhir tahun 2023. Bahkan saat ini di malam pergantian tahun 2023 warga harus berhadapan dengan banjir yang menggenang.

Evandrianto mengatakan jika banjir yang terjadi lantaran curah hujan kini sangat tinggi. Bahkan hujan kerap terjadi setiap hari lantaran kondisi cuaca ekstrem saat ini. “Jadi cuaca yang kerap hujan tentunya menjadi penyebab terjadinya banjir,” ujar Evandrianto.

Tidak hanya itu, Evandrianto menyebutkan bahwa saat ini warga-warga yang alami terdampak telah diungsikan ke sekolah dan tempat umum. Langkah itu agar tidak ada korban jiwa. “Warga yang kita ungsikan itu ada di sekolah dan sarana umum dan tentunya di masjid. Itu yang kita ungsikan tersebut bagi daerah yang paling parah terdampak banjir,” terang Evandrianto.

Sejauh ini, ada 17.872 warga yang terdampak banjir itu. Dari 3 kecamatan yang ada, banjir terparah ada di Kecamatan Hamparan Rawang. “Kalau di Hamparan Rawang ada 15.072 jiwa yang terdampak, Tanah Kampung ada 1.500 jiwa, lalu Koto Baru 1.300 jiwa. Saat ini banjir masih menggenang dan belum surut,” ucap Evandrianto

Saat ini ada sekitar 2.942 warga yang sudah diungsikan oleh pihak Pemda dibantu Polres Kerinci. Bahkan ketinggian banjir di lokasi itu bisa dipastikan akan terus meningkat melihat hujan yang masih mengguyur daerah tersebut. (*)

Baca Juga:  IKM Babel Gelar Tabligh Akbar, Datangkan Buya Ristawardi