BANGKA BARAT — Mahyudi, pemilik permainan biliar di Desa Air Lintang, Kecamatan Tempilang, Kabupaten Bangka Barat ditemukan sudah tidak bernyawa di meninggal di rumah sekaligus tempat usahanya.
Menurut Kapolsek Tempilang Iptu Intan Diputra, lelaki yang tinggal sendirian tersebut ditemukan dengan kondisi mayat yang sudah mulai membusuk. “Kondisi jenazah Yudi sudah proses pembusukan lanjutan, bahkan sudah ada belatungnya. Diperkirakan sudah meninggal lebih dari lima hari,” katanya Minggu (4/2/2024).
Jenazah pertama kali ditemukan telah meninggal dunia di dalam kamarnya oleh adik dan kakak iparnya pada Minggu ( 4/2 ) sekitar pukul 14.30 WIB. Yudi diketahui tinggal seorang diri di rumahnya tersebut. Oleh pihak keluarga, jenazah tersebut kemudian dibawa ke Puskesmas Tempilang dan dilakukan pemeriksaan luar oleh tenaga medis.
“Hasil pemeriksaan luar, mayat sudah dalam keadaan membusuk tingkat lanjut dan sudah terdapat belatung. Wajah, kedua tangan dan kaki tampak lebih gelap dibanding dengan bagian tubuh yang lain, jaringan kulit tampak mengering dan mengeras serta berwarna cokelat, ” jelas Intan.
“Tidak ditemukan luka-luka akibat pukulan atau senjata tajam. Diduga sudah meninggal dunia lima sampai tujuh hari, “imbuhnya.
Dikatakan Intan pihak Puskesmas tidak dapat melakukan pemeriksaan dalam karena tidak mendapatkan izin dari pihak keluarga korban. Selanjutnya, atas permintaan pihak keluarga maka tidak dilakukan pemeriksaan lanjutan terhadap jenazah.
“Dan jenazah segera dikembalikan ke keluarganya dirumah duka untuk dilakukan proses pemakaman, ” terang Intan.
Kronologi penemuan Mahyudi berawal saat adik korban, Nur Azian, warga Dusun Dusun Paklungek Desa Benteng Kota, bertemu seseorang yang mengatakan sudah seminggu ini biliar Mahyudi tidak buka.

Mendengar informasi dari pemuda itu, Nur Azian bersama kakak iparnya berinisiatif untuk mendatangi kediaman Yudi. Namun mereka menemukan kondisi rumah terkunci dari dalam.
“Mereka memanggil – manggil berulang kali tapi tidak ada jawaban dari korban. Mereka pun memecahkan pintu agar bisa masuk rumah. Setelah berhasil masuk rumah, ternyata Yudi sudah meninggal dunia terbaring di atas kasur, ” kata Intan.
Intan menambahkan, Yudi diketahui memiliki riwayat penyakit asma, yang diduga menjadi penyebab kematiannya. Bahkan menurut pihak keluarganya, sebelumnya Yudi pernah dilarikan ke Puskesmas Tempilang karena sesak nafas. Tapi dia minta dirawat jalan saja dan menolak diopname.
“Karena itu pihak keluarganya tidak mau diperiksa dalam karena korban memang sudah lama menderita asma.”Mereka minta jenazah korban segera dimakamkan malam ini juga karena sudah mengalami pembusukan, ” kata Intan. ( SK)