Example floating
Example floating
PEMPROV BABEL

Pemerintah Lakukan Kajian Inovasi Pencegahan Stunting

71
×

Pemerintah Lakukan Kajian Inovasi Pencegahan Stunting

Sebarkan artikel ini
Pelaksana tugas Pj Gubernur Bangka Belitung, Fery Aprianto bersama pejabat pemprov lainnya menghadiri rakor pencegahan stuntying yang digelar pemerintah pusat melalui cdaring pada Jumat, (21/6/2024). (Foto Saktio/Diskominfo)

PANGKALPINANG (realita.news) – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy memimpin rapat koordinasi terkait pengukuran evaluasi dan intervensi capaian penurunan jumlah angka stunting.

Rakor yang dilakukan secara daring ini diikuti seluruh kepala daerah provinsi/kabupaten/kota se-Indonesia termasuk Plh. Pj Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Fery Aprianto. Turut hadir Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Administrasi Kependudukan Pencatatan Sipil dan Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana (DP3ACSKB), Kepala Dinkes dan Dinsos PMD di Ruang Vidcon Kantor Gubernur, Jumat, (21/6/2024).

“Saat ini angka stunting di Indonesia mengalami penurunan sebesar 15,7 persen dalam 10 tahun terakhir namun pada tahun 2023 penurunan angka stunting hanyalah 0,1 persen,“ ujar Menko Muhadjir.

Pemerintah, kata Menko PMK, terus berkomitmen berupaya menurunkan angka stunting di Indonesia termasuk melakukan kajian melalui kegiatan pengukuran dan inovasi pencegahan stunting.

Hal ini bertujuan yang merevitalisasi posyandu dengan peralatan yang ada dan kader-kader yang terlatih untuk memberikan pelayanan kesehatan yang optimal. Sasaran inovasi tersebut mencakup calon pengantin, ibu hamil dan anak berusia di bawah lima tahun.

“Karena kelayakan dari sensus pengukuran ini, yang pertama dari segi alat yang digunakan seperti alat ukur atau alat timbang harus sesuai standar dan setiap posyandu setidaknya bisa memenuhi standar tersebut,” jelasnya.

Pada rapat tersebut, Menko PMK Muhadjir mendengar paparan upaya dan kendala dari evaluasi stunting dari beberapa provinsi di Indonesia. Seperti halnya daerah lain, Babel juga mempunyai kendala dan terus berupaya mengatasi stunting di Babel dengan harapan dukungan dari semua pihak dalam penggerakan pencegahan intervensi serentak.

“Dengan sisa waktu sekian hari, selisih capaian dan target masih sekitar 27 persen. Tentu ini perlu kerja keras agar Bulan Juni ini target yang sudah kita tetapkan dapat terpenuhi,” tegasnya.

Dari permasalahan yang di hadapi pemerintah daerah, pemerintah pusat mengharapkan adanya berkomunikasi intens antar pemerintah pusat dan pemerintah daerah termasuk stakeholder agar kondisi stunting tetap terpantau untuk daerah yang capaiannya rendah. (Aliyah)

Sumber Diskominfo

Baca Juga:  Naker Fest Pangkalpinang Resmi Dibuka, Tersedia Ratusan Lowongan Kerja