INDONESIA adalah negara yang memiliki banyak pulau sehingga disebut dengan negara kepulauan. Karena banyaknya pulau di Indonesia terlahirlah suku, adat istiadat, tradisi, dan budaya seperti seni tari, seni suara, pakaian adat, dan permainan tradisional yang beragam di setiap daerah.
Termasuk dengan daerah yang ada di pulau Sumatera yaitu Sumatra Barat yang memiliki berbagai macam tradisi, adat istiadat, suku dan kebudayaan yang tersebar di daerah kabupaten.
Sumatera Barat merupakan daerah yang ditempati oleh etnis Minangkabau, etnis Minangkabau memiliki masyarakat yang beragama Islam, karena agama Islam sangat berpengaruh dalam budaya Minang,.
Islam dijadikan landasan dalam kehidupan dan menjadikan filosofi bagi masyarakat Minang, yang di tuangkan dalam falsafah Minang yaitu adat basandi syarak-syarak basandi kitabullah.
Dan masyarakat Minang juga belajar dari alam dan mencontoh serta belajar dari media yang ada dari alam, dan hal tersebut sering diungkapkan oleh masyarakat Minang yaitu “Alam Takambang Jadi Guru”.
Maksud dari alam takambang jadi guru itu adalah sesuatu yang ada di alam bisa dijadikan guru untuk belajar atau di alam terdapat pengetahuan pengetahuan yang bisa dipelajari.
Selain tradisi, adat istiadat, Minangkabau juga memiliki salah satu budaya yang paling digemari oleh masyarakat dulu yaitu permainan-permainan tradisional. Permainan ini tak kalah menarik dari permainan tradisional di daerah lainnya di Indonesia.
Pada tahun 90-an permainan tradisional di Minangkabau merupakan salah satu hiburan yang sering dimainkan oleh anak nagari untuk mengisi waktu kosong dan waktu luang untuk kesenangan diri dalam kehidupan. Seiring kemajuan zaman dan teknologi di Indonesia dan munculnya gadget, permainan tradisional sudah mulai dilupakan dan perlahan mulai menghilang,
Selain bermain layang layang, permainan Badia Batuang atau dalam bahasa Indonesianya yaitu meriam bambu yang sering dimainkan oleh anak-anak dan orang dewasa pada bulan puasa sambil menunggu waktu berbuka puasa.
Tidak jarang pula juga dimainkan pada waktu malam hari, usai shalat tarawih atau dimainkan untuk membangunkan orang sahur. Tidak hanya di bulan ramadhan permainan Badia Batuang juga biasa dimainkan saat pawai merayakan ulang tahun kemerdekaan Indonesia Dan permainan Badia batuang juga ada di perlombakan, dari suara dentuman atau ledakan yang terkeras.
Badia Batuang merupakan meriam bambu ini terbuat dari Bambu Betung. Bambu tersebut dipotong sepanjang 4-5 buku lalu bambu betung tersebut dilubangi dengan cara di tusuk tusuk dengan kayu sampai kepada buku kedua terakhir.