Example floating
Example floating
HEADLINE

Mengenal Pacu Jawi, Tradisi Unik dari Minangkabau

621
×

Mengenal Pacu Jawi, Tradisi Unik dari Minangkabau

Sebarkan artikel ini
Pacu Jawi merupakan permainan olahraga tradisional yang diadakan usai panen padi dan telah menjadi atraksi wisata untuk menarik wisatawan asing dan wisatawan lokal.( Foto kompas.com/

REALITA.NEWS – Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat memiliki banyak ikon wisata tradisional. Yang paling menonjol dari obyek wisata itu adalah Istano Basa Pagaruyung, Desa Terindah di dunia, Pemandian Air Panas Pariangan dan atraksi Pacu Jawi atau balapan sapi khas Sumatera Barat.

Tradisi Pacu Jawi sudah ada sejak ratusan tahun lalu ini, berasal dari Nagari Tuo Pariangan, Kabupaten Tanah Datar. Pacu jawi ini berarti lomba lari sapi.

Pacu artinya lomba kecepatan, Jawi sendiri adalah maksudnya sapi atau lembu, karena di Sumatera Barat sapi biasa disebut dengan Jawi. Pacu Jawi sendiri adalah balapan sapi khas Minangkabau. Tradisi Pacu Jawi ini biasanya dilakukan sehabis panen padi. Tradisi ini dilakukan atas dasar rasa syukur atas hasil bumi yang melimpah

Awalnya Pacu Jawi adalah solusi untuk membajak sawah sebelum ditemukannya cara membajak sawah seperti sekarang. Pacu Jawi ditemukan oleh Datuak Tantejo Gurhano saat mencari cara agar sawahnya menjadi subur dan mudah ditanami. Cara itu kemudian ditiru dan diterapkan oleh warga sekitar.

Pacu Jawi diketahui masih dilakukan di Kecamatan Limo Kaum, Kecamatan Rambatan, Kecamatan Pariangan, dan Kecamatan Sungai Tarab. Tradisi yang awalnya hanya untuk keperluan membajak sawah ini, kini berkembang menjadi atraksi budaya yang mengundang para wisatawan.

Pelaksanaan Pacu Jawi di Kabupaten Tanah Datar ini dilaksanakan secara bergiliran pada empat kecamatan tersebut. Setiap satu kali putaran lomba biasanya memakan waktu empat minggu.

Dalam sekali perlombaan biasanya bisa diikuti 500 hingga 800 ekor. Pacu Jawi diikuti oleh sapi secara berpasangan dikendalikan oleh seorang joki yang berpegangan pada tangkai bajak. Acara Pacu Jawi ini berlangsung mulai pukul sepuluh pagi hingga pukul lima sore.

Baca Juga:  Mereka Berjuang Untuk Hidup dan Demi Keutuhan Teluk Kelabat

Tinggalkan Balasan