Example floating
Example floating
HEADLINEPT TIMAH

Maslina Yazid dan PT Timah Rajut Asa Lestarikan Cual Bangka

129
×

Maslina Yazid dan PT Timah Rajut Asa Lestarikan Cual Bangka

Sebarkan artikel ini
Maslina Yasid, Pengrajin Tenun Cual Bangka makin mengembangkan usaha dengan dukungan PT Timah. (Foto timah.com)

PANGKALPINANG (realita.news) — Tenun Cual bukan hanya selembar kain, tapi melambangkan warisan budaya di masing-masing daerah. Termasuk di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang memiliki kain cual dengan motif yang beragam.

Dibalik keindahan dan kerumitan tenunan benang sutra dan emas, ada kisah dedikasi dan ketekunan perajin cual seperti Maslina Yazid yang hingga kini masih melestarikan cual Bangka.

Maslina Yazid telah puluhan tahun menekuni profesi sebagai perajin cual Bangka, Maslina tidak sendiri, bersama PT Timah Tbk mereka terus mengenalkan, mempromosikan dan melestarikan tenun cual dengan menghadirkan berbagai motif yang menggambarkan keindahan Bangka Belitung.

Ia menjelaskan, Cual berasal dari kata ‘Celupan Awal’ yang berarti benang putih atau sutra yang diperoses. Setiap tenun cual memiliki nilai filosofis dalam setiap motif dan warna yang dihadirkan.

Maslina menenun cual dengan berbagai motif seperti kembang setaman, kembang sepatu, kembang melati, kembang kenanga dan balok timah. Bahkan ada beberapa motif yang sudah memiliki Hak Paten.

“Setiap motif memiliki makna sendiri dan ada nilai filosifisnya, karena dulu ini digunakan untuk keturanan raja kalau dulu. Bahkan warnanya pun punya makna misalnya emas kuning untuk raja, merah marun untuk anak muda, kalau ungu untuk janda dan kalau hitam untuk diletakkan di atas keranda pada saat meninggal,” cerita Maslina beberapa waktu lalu.

“Kalau motif yang banyak dicari orang motif kembang kenanga karena sudah dilombakan di tingkat nasional dan sudah mendapatkan bintang 4,” katanya.

Proses untuk membuat cual tenun membutuhkan waktu yang tidak sebentar, paling singkat 12 hari, bahkan ada yang hingga harus dibuat dalam waktu satu tahun. Tergantung tingkat kerumitan dan motif yang dipilih.

Baca Juga:  IKM Babel Gelar Tabligh Akbar, Datangkan Buya Ristawardi

Tak heran, proses pengerjaan cual yang rumit, cual memiliki nilai yang tinggi. Maslina memproduksi kain cual dengan harga mulai dari Rp3juta hingga ratusan juta. Bahkan dirinya memiliki puluhan koleksi cual kuno yang bernilai ratusan juta.

Tinggalkan Balasan