BANGKA BARAT — Jajaran Kepolisian Polsek Mentok bekerja sama dengan Satuan Resere Polres Bangka Barat masih terus menyelidiki kasus pembobolan SD Negeri SDN 8 Mentok di Desa Air Belo, Kecamatan Mentok.
Kantor Kepala Sekolah dan Ruang Guru sekolah tersebut, Rabu dinihari lalu dibongkar maling. Dalam aksinya, si pembobol seko;ah itu hanya berhasil membawa kabur uang tunai sebesar Rp30.000.
Sementara satu unit laptop yang sempat dibawa kabur ditemukan di halaman sekolah. Tidak diketahui kenapa laptop itu kemudian dotinggal begitu saja.
Menurut Kapolsek Mentok AKP Baskara Githea Erlangga pihaknya sampai saat ini masih menyelidiki kasus pencurian tersebut. “Anggota bersama Babinkamtibmas yang bertugas di kawasan itu masih mengumpulkan keterangan para saksi,” katanya.
Kepolisian, katanya, tidak memandang besar atau kecilnya tingkat kerugian korban akibat kasus pencurian pencurian tersebut tapi perbuatan itu jelas menganggu keamanan dan ketertiban dalam masyaraka.
“Ini tindak pidana dan ada laporan. Jadi terus berupaya mengungkapnya sehingga tidak terjadi lagi kasus yang sama dan memberikan rasa nyaman kepada masyarakat,” jelasnya.
Sebelumnya, Joko Alim ( 60 ), sang penjaga SDN 8 kaget saat hendfak pergi shalat subuh dia melihat ruang kantor dan raung kepala sekolah terbuka.
“Waktu saya mau sholat subuh saya lihat ruang guru terbuka pintunya. ruang kepala sekolah juga dalam keadaan terbuka,” jelas Joko kepada wartawan, Rabu siang di SDN 8 Mentok.
Dari ruang kepala sekolah, si pencuri melarikan satu buah laptop. Sedangkan dari ruang guru, pencuri mengambil uang Rp30.000. Namun laptop tidak dibawa kabur oleh pencuri ditinggalkan di luar.
“Laptop itu ditemukan anak-anak. Mereka melapor ke saya, kebetulan siang tadi ada polisi dan saya laporkan ke polisi. Setelah dilihat ternyata laptop. Alhamdulillah laptop tidak hilang, hanya uang 30 ribu itu saja yang hilang,” terang Joko.
Joko menduga sang pencuri sempat mengambil anak kunci yang ia simpan di rumahnya sebelum membobol dua ruangan di sekolah. Sebab, kondisi jendela rumah Joko yang letaknya di belakang sekolah memang dalam keadaan rusak, sehingga memudahkan pencuri mengambil segepok kunci tersebut.
Setelah itu si pencuri mencoba membuka ruangan di sekolah menggunakan anak kunci yang ia ambil dari rumah Joko.
“Jadi dia masuk dengan membuka gembok pakai anak kunci, jadi tidak merusak. Dua ruangan bisa dia buka. Di ruang kepala sekolah memang tempat menyimpan laptop anak-anak. Kunci-kunci itu kemudian ditemukan di dekat pot bunga,” terang Joko.
Dia menambahkan, diduga sang pencuri menggunakan sarung tangan hitam saat melakukan aksinya. Sarung tangan tersebut ditemukan tergeletak di depan ruang guru.
“Kejadian ini sudah kita laporkan ke polisi. Tadi siang sudah datang ke sini bersama Bhabinkamtibmas,” ujarnya. (SK )