JAKARTA – Hasil survei terbaru Indonesia Political Opinion (IPO) memperlihatkan elektabilitas pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka masih bertahan di posisi pertama dengan 42,3 persen. Kemudian diikuti duet Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar di posisi kedua (34,5 persen) dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD (21,5 persen).
Menurut Mahasiswi Jebolan University of Glasgow Inggris Riani Zulfina naiknya elektabilitas Capres Anies Baswedan karena Gubernur DKI Jakarta 2-17-2022 itu selama menjabat sebagai orang nomor satu di Jakarta belum terdengar ada kasus apa pun dan dari pihak mana pun.
“Saya belum mendengar selama pak Anies menjabat Gubernur DKI Jakarta terlibat kasus korupsi apa pun, dan dari mana pun. Istilahnya, Pak Anies bersih dari kasus korupsi. Inilah yang membuat elektabilitas pak Anies terus naik bahkan bisa mengungguli capres lainya,” ujar Riani Zulfina kepada KBA News, di Jakarta, Jumat, 12 Januari 2024.
Sebagai anak muda, lanjut Riani, begitu sapaan akrabnya, masalah intergritas dikalangan anak milenial seperti pemimpin yang jujur menjadi nomor satu akan menjadi pemimpin panutan. Kalau, pemimpinnnya jujur, bersih dari korupsi maka kedepannya bisa mewujudkan Indonesia bersaing di dunia internasional.
“ Indonesia menjadi kaya raya, SDM-nya tangguh, rakyat hidup adil dan makmur karena uang negara digunakan untuk pembangunan yang sesuai pada tempatnya. Uangnya tidak dikorupsi menjadi bancakan bagi kelompok tertentu. Kalangan milenial membutuhkan figur bersih seperti pak Anies Baswedan,” beber Riani.
Riani menuturkan, jangan salah kalangan anak muda menyumbang 56 persen suara di pemilu, itu artinya tanpa dukungan dari kalangan milenial, dan Gen Z capres yang maju dalam konstetasi pemilu tidak akan menang.
“Kelebihan dari pak Anies Baswedan adalah dengan adanya kampanye Desak Anies, kemudian acara live di media sosial seperti Tiktok yang sekarang lagi booming, kemudian facebook, instagram, twitter dan lain-lain, perlahan suara pak Anies terus naik signifikan.”
“ Dan, jangan salah, anak-anak muda seperti kami ini adalah pemakai dunia maya yang jumlahnya besar, tentunya akan sangat berpengaruh untuk kemenangan capres.”
Selain memiliki nilai kejujuran, Riani menambahkan sosok mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu memiliki keluarga yang harmonis, adem ayem. Bicaranya santun, berpikir dulu kalau mau bicara tidak asal bicara.
“Pak Anies Baswedan itu beda dari pasangan capres lainnya. Dari sisi keluarga juga sudah punya keningratannya, seperti pendidikannya juga sudah cukup baik bisa dijadikan seorang pemimpin Indonesia. Kita berikan pak Anies kesempatan untuk memimpin Indonesia di 2024. Aamiin,” tutup Riani.
Hasil survei Centre for Strategic and International Studies (CSIS) menemukan adanya perubahan karakteristik pemilih muda (17-39 tahun) pada Pemilu 2024 mendatang.
Proporsi pemilih muda berusia 17-39 tahun pada Pemilu 2024 mendekati 60 persen. Mereka mendambakan pemimpin dengan karakter jujur dan tidak terlibat korupsi.
Berbeda dengan sikap pemilih muda pada dua pemilu terakhir yang lebih suka pemimpin merakyat dan sederhana.Ketika itu yang suka jujur dan antikorupsi hanya di atas angka 10 persen. (***)