REALITA.NEWS, SAWAHLUNTO – Tak hanya jalur Sumbar – Riau terputus, Jalan lintas Sumatera (jalinsum) Padang – Jakarta di Desa Silungkang Oso, Kecamatan Silungkang, Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, juga mengalami retak dan beberapa ruang jalan juga tertutupi longsor bahkan ada yang sepanjang 50 meter. Jalur darat Padang menuju Jakarta terancam putus total bila tidak cepat ditangani.
Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi yang meninjau Jalan Lintas Sumatera yang mengalami longsor di Silungkang, Kota Sawahlunto pada Sabtu, 30 Desember 2023. Gubernur mengingatkan penguna jalan dan berhati-hati ditengah kondisi cuaca dan curah hujan cukup tinggi yang menyebabkan longsor diberbagai tempat.
“Kepada pengguna jalan dari Payakumbuh atau Bukittinggi yang menuju Jambi, Palembang dan Jakarta sebaiknya menghindari jalur ini, guna mengurangi beban jalan dan resiko,” ujar Gubernur Mahyeldi didampingi Pj. Walikota Sawahlunto Zefnihan.
Pj.Walikota Sawahlunto Dr.Zefnihan,SP, MS.i ., mengatakan, ada beberapa titik longsor terjadi di beberapa tempat, namun yang paling berat adalah longsor jalinsum, jika tak segera dilakukan tindakan penanganan, maka potensi longsor susulan akan bisa membuat jalinsum terputus.
Melihat kondisi seperti ini Pemkot Sawahlunto bersama-sama dengan Pemrov Sumbar dan Balai Pelaksana Jalan Nasional bisa berkolaborasi dan bekerja sama. Untuk pengamanan lalu lintas, untuk fisik, untuk kedaruratan, bisa ditanggulangi bersama. Dikemukakan pihak balai sudah datang tadi malam dengan melakukan tindakan pembatasan menggunakan roadbarrier bekerjasama dengan pihak Dinas Perhubungan.
Terkait titik longsor yang lain menimpa rumah masyarakat pihaknya melalui Kaban PBD Sawahlunto tengah menghitung dilapangan seberapa kerugian diakibatkan bencana alam karena hujan itu.
“Dalam masa liburan saat ini, lalu lintas dengan traffic-nya tinggi tentu akan berpotensi menimbulkan kemacetan. Mudah-mudahan Pemko Sawahlunto bersama Pemrov, dan Balai Jalan Nasional bisa menangani permasalahan secara bersama-sama.” Pungkas Zefnihan.
Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional Tabrani, saat dikonfirmasi mengatakan penanganan sementara badan jalan nasional itu sudah dipasangi roadbarrier dan rambu-rambu lalulintas serta garis polisi. Tabrani sangat mengharapkan dukungan pihak kepolisian untuk dapat membantu pengaturan lalulintas bersama pihak Dinas Perhubungan setempat.
“Untuk tindakan sementara pihak kami akan segera menurunkan tim untuk melakukan survei dan perencanaan kedepan sehingga longsornya badan jalan utama tersebut bisa ditangani secara permanen.” Kata Tabrani.
Menurut Kepala Desa Silungkang Oso Ferdinal, longsor yang menimpa ruas jalan trans Sumatera terjadi sekitar pukul 22.30 WIB ditengah curah hujan cukup deras hingga tadi pagi. Dia mengatakan, peristiwa tersebut tidak menelan korban jiwa. Hanya saja fasilitas jaringan pipa air bersih ke rumah warga terputus terkena longsoran material.
Truk Bertonase Besar Cari Jalan Akternatif
Kapolsek Muarokalaban AKP Helfi Herry,S.H,M.H mengutarakan, keretakan dan belahan permukaan jalan serta longsor yang terjadi diketahui setelah adanya laporan dari seorang pengemudi kendaraan yang lewat. Kemudian petugas bersama masyarakat langsung ke TKP dan melihat keretakan dan belahan permukaan jalan dan longsor.
Saat ini, lanjut dia, pihak kepolisian melakukan upaya pengaturan lalulintas di ruas jalinsum Silungkang dengan sistim satu jalur buka tutup. “Kami himbau bagi pengemudi kendaraan bertonase besar diharapkan cari jalan alternatif dari arah Sijunjung ke arah Solok sementara melewati jalur Sitangkai Batusangkar dan Singkarak. Sebaliknya yang dari Solok ke arah Sijunjung diharapkan lewat Singkarak, Ombilin, Batusangkar Sitangkai dan Sijunjung.” Ungkap AKP Herry.
“Untuk kendaraan truk bertonase batubara dan minyak sawit kami mengharapkan tidak melewati jalinsum Silungkang ini. Sebab, dari pantauan kami dari semalam akibat getaran truk bertonase terlalu besar keretakan jalan makin bertambah dan terban makin dalam,” tukuknya. (*)