PADANG – Sedikitnya 19 orang meninggal dunia, 2 orang luka-luka dan 7 orang hilang akibat banjir dan tanah longsor yang terjadi di wilayah Sumatra Barat sejak Kamis (7/3) lalu.
Berdasarkan informasi dari Pusat Pusat Pengendalian Operesi (PUSDALOPS) BNPB, sebanyak sembilan daerah tingkat dua di Sumatera Barat terdampak banjir dan tanah longsor tersebut. Sedangkan warga yang terkena dampak mencapai 140.652 warga.
Sedangkan kerugian material akibat banjir dan longsor ini meliputi sebanyak 37.265 unit rumah terdampak, 666 rumah rusak, 3 unit rumah hanyut, 26 unit jembatan rusak, 45 unit ibadah terendam, 25 unit sekolah terendam, 13 titik ruas jalan terdampak, 2 unit irigasi rusak, 113 ha lahan terdampak, 300 m2 lahan pertanian terdampak dan 5 unit fasum terdampak.
Dampak langsung yang dirasakan masyarakat akibat banjir dan longsor terbagi dalam beberapa wilayah. Wilayah Kota Padang sebanyak 10.150 kk atau 35.299 Jiwa terdampak. Kabupaten Pesisir Selatan sebanyak 16 jiwa meninggal, 7 jiwa hilang, dan 25.794 KK terdampak banjir.
Sedangkan di Kabupaten Padang Pariaman sebanyak 3 orang meninggal dunia, 2 orang luka-luka dan sebanyak 800 KK atau 2958 jiwa terdampak. Kota Solok sebanyak 238 KK atau 813 jiwa terdampak. Kabupaten Limapuluh Kota sebanyak 24 KK atau 100 jiwa terdampak.
Kabupaten Agam sebanyak 36 KK atau 144 jiwa terdampak. Kabupaten Solok sebanyak 10 KK terdampak. Kabupaten Pasaman Barat sebanyak 31 KK terdampak, dan Kabupaten Pasaman sebanyak 191 KK terdampak.
Dampak Kejadian banjir dan longsor memaksa warga untuk mengungsi. Di wilayah Kota Padang sebanyak 3.734 jiwa mengungsi, Kabupaten Pesisir Selatan sebanyak 29.483 KK atau sekitar 76.178 jiwa mengungsi, dan Kabupaten Agam sebanyak 49 KK atau 209 jiwa mengungsi.